![]() |
Puncak Merapi dengan background Gunung Merbabu
|
Siapa tak kenal
Gunung Merapi? Semua kenal akan kegagahan dan juga keganasan Merapi. Gunung
yang terletak di Magelang ini masih tercatat sebagai gunung teraktif di dunia ini selalu mengundang para
pendaki untuk datang dan bercumbu dengan alam nya.
Pertama kali saya
mendaki Merapi saat masih SMA. Iseng saja pengen nyoba jalur Babadan, tapi bukan puncak yang kami dapat, justru pendakian
berujung pada camping ceria. That’s was so fun camping ever! Kedua kalinya
adalah tahun 2008. Bersama beberapa kawan kuliah saya untuk pertama kalinya
mencicipi trek jalur Selo (2 jam dari Jogja) yang pendek tapi terjal. Dan yang terakhir kalinya
adalah penghujung 2011 lalu bersama teman-teman dari Aruphadatu Garudasana.
(26/11)Kami mencoba trek
baru! setelah letusan merapi 2010 lalu, ini kali pertama saya mendaki Merapi
lagi. Kebetulan malam itu adalah malam 1 Muharam atau Suro. Warga setempat
mengadakan upacara Sedekah Gunung. Upacara itu rutin di adakan oleh masyarakat
setempat dengan harapan masyarakat akan menjadi aman, tentram, sejahtera dan
panen yang melimpah sepanjang tahun. Di penghujung upacara, masyarakat menanam
kepala kerbau di Pasar Bubrah.
Sedekah Gunung; Warga membawa berarakan menuju Pasar Bubrah
untuk
menanam kepala kerbau
|
Pasar Bubrah adalah
tanah lapang yang posisinya lebih rendah sehingga angin di tempat ini tidak
terlalu kencang. sehingga para pendaki menjatuhkan pilihan mereka untuk mendirikan tenda di Pasar
Bubrah. Pasar Bubrah setelah letusan menjadi lebih lapang. Pasar Bubrah yang
dulu banyak sekali bebatuan sekarang diselimuti pasir. Di sini saya an
teman-teman beristirahat sejenak sambil mengisi perut sebelum mendaki puncak.
Sunrise pagi itu cantik sekali. Sambil ngopi dan menempa angin yang sangat
kencang saya menikmati mentari pagi yang tampak malu sekali menampakkan
parasnya keemasanya.
Pasar Bubrah
Menuju Puncak
Kawah baru Merapi
Di atas puncak 2.850 mdpl, saya bisa melihat cantiknya Merbabu yang di timpa cahaya mentari pagi. Mengajak saya untuk sejenak bersyukur akan kebaikan Tuhan yang masih memberikan kesempatan kepada saya untuk mencumbui alamnya, mengisi relung paru-paru dengan udara pagiNya yang sejuk, dan melangkah diantara pasir yang berbisik menyuarakan keagunganMu.
Pagi yang indah
sekaligus menakjubkan menemani saya mencumbu wajah baru Gunung Merapi. Terimakasih
Merapi! Kau sangat Memukau!